January 31, 2013

Best in January 2013


Sampai juga akhirnya pada penghujung bulan Januari. Ini waktunya untuk merekap apa yang sudah kita saksikan di etalase-etalase bioskop tanah air selama sebulan. Tidak banyak yang istimewa memang, tapi saya tetap optimis tahun ini film-film nasional keren masih banyak yang sedang produksi. Berikut beberapa kategori yang akan rutin mengisi akhir bulan blog ini; Desain Poster Film Terbaik, Aktor Terbaik di Poster, Aktris Terbaik di Poster, Poster Box Office (poster film dengan pendapatan tiket terbaik), Fontase Terbaik, Tagline Terbaik, Poster Film Terburuk, serta kami juga tidak lupa menyertakan Desain Poster Film Internasional Terbaik.

DESAIN POSTER FILM TERBAIK
Demi Ucok, Air Terjun Pengantin Phuket, Mika


AKTOR DAN AKTRIS TERBAIK DI POSTER
Vino G. Bastian (Mika) dan Geraldine Sianturi (Demi Ucok)


POSTER BOX OFFICE
Mika
FONTASE TERBAIK
Air Terjun Pengantin Phuket
TAGLINE TERBAIK
Demi Ucok
POSTER FILM TERBURUK
Dream Obama

DESAIN POSTER FILM INTERNASIONAL TERBAIK
Mama, John Dies At The End, Luv

3Sum (2013)


"Stories of love, life, and death."

Melirik konsep film ini, cukup menyegarkan juga mengingat ini adalah film omnibus pertama dengan genre campuran. Ibaratnya, film ini adalah paket hemat untuk semua suasana hati. Terkadang memang sulit menemukan film dengan selera teman seper-nonton-an. Mungkin film jenis ini bisa jadi solusi yang tepat untuk dicicipi. Ceritanya sendiri terbagi ke dalam tiga genre. Ada horror, drama percintaan, serta aksi laga. Sutradaranyapun ada tiga, jadi bisa dipastikan akan berbeda rasa. Untuk posternya, 3 Sum lebih mengusung nuansa kelam. Entah itu kemisteriusan peristiwa yang ditampilkan tatapan Wingky Wiryawan hingga hubungan percintaan yang membingungkan lewat tatapan Aline Adita. Memang diperlukan kejelian untuk menangkap bagian adegan sehingga bisa dikolaborasikan ke dalam poster. Tapi sungguh disayangkan, poster film ini lemah dalam penyusunannya. Bagian demi bagian terpisah dengan garis tak beraturan. Unsur hitampun semakin menyeruak menghabiskan tempat yang seharusnya bisa dimanfaatkan.

Postermeter: 4/10  




January 30, 2013

Air Terjun Pengantin Phuket (2013)


"This Time She Fights Back."

Sukses dengan menembus sejuta penonton pada film pertamanya, Air Terjun Pengantin kini hadir dengan sekuel yang membawa Phuket sebagai komoditi yang mungkin akan membuat banyak orang penasaran, tentunya selain adegan Tamara berbikini yang mungkin akan dibayang-bayang sebelumnya. Di barisan cast kali ini ada nama Darius Sinathrya yang akan memaniskan suasana hati wanita. Sepertinya formula yang cukup menarik sebagai bahan tontonan. Ceritanya sendiri berada di sebuah pulau asing di Phuket dimana kapal yang mereka tumpangi akhirnya mogok dan membuat mereka berada di situasi yang mencekam. Terdengar klise, namun Rizal Mantovani sepertinya akan meramu dengan sentuhan-sentuhan yang lumayan seru buat disimak. Nah, untuk posternya sendiri digarap cukup rapi. Nuansa hutan, terobosan sinar, dan bebatuan sangat representatif sekali dengan filmnya. Yah, apa boleh dikata jualan tampang lagi-lagi menjadi penghalang untuk berimajinasi secara lebih. Well, at least Tamara gak pakai high heels di poster itu udah cukup. Hahaha..

Postermeter: 5/10 

January 23, 2013

Tiga Sekawan (2013)


No tagline

Sebenarnya judul Tiga Sekawan pernah dipakai oleh Ateng dkk. di tahun 1975, makanya untuk kali ini ditambah sub-judul dengan tema misteri. Bercerita tentang tiga sahabat yang awalnya tidak dekat, namun sebuah misi rahasia membawa mereka pada petualangan mencari kebenaran tentang adanya hantu. Sempat ingin rilis September 2012, namun dibatalkan dan digeser pada Januari ini. Posternyapun awalnya berwarna hijau dengan nuansa petualangan di hutan, namun pada akhirnya lebih menampilkan misteri yang sesuangguhnya tidak diketahui juga di sinopsisnya. Font pada judul juga tampil berganti-ganti rupa, tidak jelas identitasnya. Untuk poster resmi bioskop, rumah produksi menampilkan versi paling kiri yang kami nilai memang memiliki efek komersialitas tersendiri. Nuansa kelam malam yang identik dengan hantu, ditambah modernitas anak kecil jaman sekarang yang bermain laptop ibarat detektif. Secara konsep cukup menarik, namun dalam teknis masih ada kelemahan-kelemahan Photoshop yang tidak mulus.

Postermeter: 2/10 

Dream Obama (2013)


"The future belongs to those who believe in the power of their dreams.."

Film motivasi yang berdasarkan sosok heroik Barrack Obama datang kembali. Entah ingin mengambil momentum pelantikan Obama atau justru film yang terlambat edar karena permasalahan biaya dan kurang percaya diri rumah produksi? Yang pasti sponsor terlihat berhamburan di poster film. Itu artinya banyak sekali pihak-pihak yang mengucurkan dana demi perjalanan film ini di bioskop. Sinopsisnya mengenai anak perempuan bernama Margareth (Natasha Dematra) yang mengidolakan Obama sebagai salah satu figur yang akan membawanya pada cita-cita yang ingin ia raih. Plot yang sederhana dibantu dengan poster yang tidak jelas tata letaknya. Siapa yang akan menontonnya? Poster ini merupakan contoh buruk dari tambal-menambal Photoshop. Ketidakselarasan warna membuat tampilannya seperti sampul DVD bajakan. Pemilihan font juga tidak menarik. Yang justru patut dikasihani adalah sponsor-sponsor yang namanya tampil di poster film semacam ini.

Postermeter: 1/10

January 18, 2013

Sang Pialang (2013)


"The first Wallstreet drama in Indonesia."

Tema film ini memang baru pertama kali ada di film nasional, tentang pialang dan bursa saham. Namun, jangan salah.. film ini tidak menjadi pure tentang orang-orang yang bicara strategi bisnis, masih ada unsur romantika yang jadi bahan jualan juga. Diperankan oleh Abimana Aryasatya, Kamidia Radisti, dan Christian Sugiono yang akhirnya comeback ke layar lebar setelah dua tahun vakum. Untuk posternya sendiri ada dua versi. Versi siang dan malam, namun untuk yang resmi rumah produksi memajang versi siang untuk bioskop-bioskop. Versi siang memang sedikit lebih soft dibandingkan yang malam. Versi malam cenderung sinetronik dengan banyaknya kepala yang dipajang, selain itu font untuk versi malam juga lebih buruk, tidak ikonik. Tapi bukan berarti konsep yang dihadirkan poster versi siang juga tanpa cela. Jualan tampang pada poster tetap menjadi konsep yang paling gampang sekaligus paling tidak kreatif, padahal di tengah tema yang memungkinkan eksplorasi visual secara lebih.

Postermeter: 3/ 10

Mika (2013)


 *No tagline*

Vino G. Bastian akhirnya menelurkan karya kembali setelah Satu Jam Saja (2010). Cukup lama juga mengingat track record akting aktor satu ini bisa dibilang tidak mengecewakan. Kali ini ia hadir sebagai Mika yang diangkat dari novel 'Waktu Aku Sama Mika' karya Indi. Tema yang ingin diangkat cukup menarik. Tentang jatuh cinta dengan background kelemahan fisik pada dua pemeran utamanya. Kisah seorang penderita skoliosis yang belajar memahami penderita AIDS. Untuk poster filmnya sendiri, rumah produksi cenderung bermain aman. Dengan warna putih yang mendominasi, bisa dipastikan film ini lebih ingin menampilkan sisi romantise yang ada. Pemilihan gambar dengan dua tokoh utama di pinggir kolampun juga monoton karena konsep ini sudah sering ditampilkan untuk genre sejenis, meskipun ada tampilan penyangga tubuh yang membuat penasaran. Hal yang lebih membosankan lagi datang dari pemiihan font. Monoton, nothing new.

Postermeter: 5/10

January 11, 2013

3 Playboy Galau (2013)


No tagline

Saya terus terang bingung mau memuji dari mana dulu. Karena memang tidak ada yang pantas untuk dipuji. Film komedi seks ini bercerita tentang tiga pria playboy yang lagi galau. Sudah kebaca dong dari judulnya? Apalagi yang bikin galau kalau bukan wanita. Lihat dong pose montok posternya? Lalu, apalagi kalau ceritanya sepanjang film adalah usaha mereka buat menjadi playboy seutuhnya, tentunya yang tidak perlu galau. Plot ceritanya saja mudah ditebak. Diperburuk lagi dengan poster bertema "belajar kolase Photoshop". Penempatan pemeran Romli juga cukup mengerikan!

Postermeter: 1/10

Gending Sriwijaya (2013)


No tagline

Gending Sriwijaya merupakan sebuah film kolosal kerajaan yang mungkin sudah lama sekali tidak kita lihat di layar lebar. Genre ini memang segmennya relatif sukar di pasar remaja Indonesia. Mungkin para bapak atau mbah-mbah yang justru akan antusias sekali mengisi bioskop. Selain bernostalgia dengan cerita sewaktu masa kecilnya, faktor Jupe setidaknya menambah daya pikat untuk disimak. Barisan pemainpun terlihat cukup kuat di pemeran pembantu. Artis-artis senior seakan mengisi (atau bahkan menambal?) kelemahan. Desain posternya standar, sesuai dengan poster kisah legenda-legenda seperti pada zaman Mahabarata. Poin positifnya, Jupe terlihat fresh dengan tampil serius dan tidak seksi. Sedangkan Sahrul Gunawan dan Agus Kuncoro sebagai penyeimbang saja. Tapi justru penggunaan font-nya yang memperburuk nuansa poster. Terkesan tidak epik dan megah untuk film kerajaan.

Postermeter : 5/10

January 9, 2013

10 Poster Film Terbaik 2012


Tahun 2012 telah ditutup dengan manis oleh maraknya pecinta film yang berbondong-bondong berebut kursi bioskop untuk film 5 cm serta Habibie & Ainun. Ini pertanda bahwa masih ada sinar cerah yang membiaskan aura positif pada perfilman nasional tahun ini. Tak ketinggalan, tahun lalu juga diramaikan oleh poster-poster menarik yang sayang jika terabaikan. Berikut 10 poster film terbaik versi Moviouzz.


10. #RepublikTwitter dengan konsep majalah dan setengah wajah pemain utamanya terbilang unik. Penggunaan hashtag sebagai judul juga membuat sinkronisasi terhadap keseluruhan tema media sosial yang diangkat. 9. Rumah Kentang hadir sebagai horor paling menjanjikan tahun kemarin. Desain posternyapun tergolong artistik dan misterius, membuat kita bertanya-tanya tentang bentuk sosok gaib yang akan muncul di film.


8. Perahu Kertas. Kemana kapal yang mereka tumpangi akan berlabuh? Tema posternya sederhana mengambil warna-warna yang ada pada desain novelnya. Meskipun demikian perahu yang benar-benar terbuat dari kertas merah tersebut semakin menambah kesatuan konsep. 7. Negeri 5 Menara berkisah tentang impian para siswa pesantren dalam mewujudkan cita-cita mereka. Impian dan langit adalah simbol yang tak akan terlepas. Nuansa yang dibangun dalam poster ini menunjukkan semangat mereka.


6. Postcards From The Zoo atau Kebun Binatang tampil dengan warna-warna mencolok, layaknya permen karet. Bercerita tentang jatuh cintanya seorang wanita kepada pria koboi yang ditemuinya di kebun binatang membuat hidupnya menghasilkan adegan-adegan yang tidak terduga dan 'kaya warna'. 5. Rayya, Cahaya Di Atas Cahaya mengingatkan kita dengan nuansa klasik. Mungkin lebih tepatnya ingin menggambarkan kesederhanaan fimnya sendiri. Bagaimana perjalanan diva dipotret dengan sudut pandang yang lebih membumi.


4. Modus Anomali berani lahir sebagai film thriller yang menampilkan wajah Rio Dewanto dalam kondisi yang tidak ganteng, atau mungkin sebagian tidak sadar itu adalah Rio apabila tidak ada namanya di poster. Posternya sendiri cukup tricky karena penempatan protagonis dan antagonis yang dirancang sedemikian rupa sehingga memberikan kejutan ketika menonton filmnya. 3. Sanubari Jakarta. Satu hal yang saya percaya pada poster film ini adalah sebuah visual sederhana tapi dengan ide yang brilian. Film omnibus tentang LGBT ini menempatkan tanda panah merah pada posternya yang menunjukkan kaum minoritas yang hadir di antara sekian banyaknya orang (di Jakarta), yang ingin mendapatkan ruang juga untuk setara.


2. Sinema Purnama memiliki konsep yang menunjukkan judul filmnya sendiri. Meskipun lukisan suasana purnama digambarkan sederhana, namun poster ini membawa jauh ke era-era nostalgia dimana menonton film ala layar tancap adalah sesuatu yang menyenangkan dahulu kala, tapi ironisnya kita tinggalkan. 1. Jakarta Hati menurut saya poster yang paling menarik sepanjang 2012. Film omnibus ini menceritakan luapan perasaan-perasaan yang ada di Ibukota. Desain posternya sendiri adalah konsep paper tole dengan latar gedung-gedung megah metropolitan beserta hiruk pikuk lalu-lintasnya, lalu ada cahaya yang membiaskan warna merah sehingga membentuk lambang cinta. Tagline di poster juga menjadi kata kunci yang akan menampar orang untuk penasaran, "Ini jantung Ibukota, di mana hatinya?". 

January 5, 2013

Dead Mine (2013)


"Some things are best left buried"

Film ini sebenarnya adalah produksi Infinite Frameworks di Singapura. Jadi bisa dibilang bukan film Indonesia, meskipun dibintangi oleh bintang Indonesia. Bercerita tentang perburuan harta karun yang terjerumus ke dalam tambang bekas bunker militer merupakan plot dari Dead Mine. Nuansa petualangan ditampilkan dengan menarik di sinopsisnya, namun seperti halnya banyak film aksi lainnya, kebanyakan masih 'bingung' dalam konsep posternya. Bagi saya, poster film ini masih tampak seperti film action kelas B pada umumnya. Tidak menampilkan unsur laga, tapi kemisteriusan yang berada di dalam bunker. Visual efeknyapun masih terlihat kasar, again.. layaknya film action kelas B.

Postermeter: 4/10 

January 4, 2013

Demi Ucok (2013)



"Kasih Ibu hanya memberi, tak harap kembali.* *Syarat dan ketentuan berlaku"

Demi Ucok memang lahir dari keunikan. Menceritakan tentang duel antara keinginan orang tua dan mimpi seorang anak memang tema yang tidak baru. Tapi film ini membungkusnya dengan sudut pandang komedi dan penuh kesegaran. Gak heran, posternya pun didominasi dengan kontradiksi ibu dan anak. Cukup berani dengan gambar kaki di atas kepala anak yang menggambarkan 'ketundukan' anak di budaya Indonesia. Belum lagi deretan tulisan kecil di layar putih poster yang teryata adalah nama 10.000 co-produser yang masing-masing mendanai Rp 100.000 untuk proses pembuatan film ini. Sangat brilian dalam menghargai orang-orang yang membuat film ini akhirnya rilis di layar lebar.

Postermeter : 7/10